Urban art is at the
heart of WebUrbanist – the drawings, images, photos and sculptures that
inspire us in part because they are open to the public. From
installation artworks to street graffiti and everything in between, here
is our extensive collection of urban street art gathered from around
the world and representing both traditional techniques and innovative
approaches by old and new street artists alike.
Urban art (dari Latin
urbanus, asal kata dari “City” ) adalah gaya seni yang berhubungan
dengan kota dan kehidupan kota sering dilakukan oleh seniman yang
tinggal di atau memiliki gairah untuk kehidupan kota. Dengan cara itu
seni perkotaan menggabungkan seni jalanan dan graffiti dan sering
digunakan untuk merangkum semua bentuk seni visual yang timbul di daerah
perkotaan, terinspirasi oleh arsitektur urban atau gaya hidup perkotaan
yang thematizing.
Karena seni perkotaan dicirikan dengan
adanya di ruang publik, mereka sering dipandang sebagai vandalisme dan
penghancuran properti pribadi. Meskipun kadang-kadang bentuk seni
mengarah vandalisme pencipta tidak melihat diri mereka sebagai Vandal.
Meskipun seni perkotaan mulai pada
tingkat lingkungan, di mana banyak orang dari berbagai budaya hidup
bersama, adalah sebuah bentuk seni internasional dengan jumlah tak
terbatas menggunakan saat ini. Banyak perkotaan seniman bepergian dari
kota ke kota dan memiliki kontak sosial di seluruh dunia.
Urban art adalah seni yang mencirikan
perkembangan kota, dimana perkembangan itu kemudian melahirkan sistem di
masyarakat yang secara struktur dan kultur berbeda dengan struktur dan
kultur masyarakat pedesaan. Saat ini seni bukan lagi sekedar berlatar
belakang tradisi tapi justru lebih merespon tradisi-tradisi baru
terutama di daerah perkotaan yang secara demografis dihuni oleh anggota
masyarakat yang sangat heterogen.
Urban art lahir karena adanya kerinduan
untuk merespon kreativitas masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan
dengan segala problematikanya. Maka munculah usaha dari sekelompok orang
untuk memamerkan dan mendatangkan seni ditengah-tengah masyarakat
dengan cara melakukan kebebasan berekspresi di ruang publik. Ekspresi
yang ditampilkan adalah ekspresi yang mencoba memotret
permasalahan-permasalahan yang kerap terjadi dan mendominasi masyarakat
urban mencakup masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya. Melalui
media seni dan dilatarbelakangi oleh pertumbuhan dan kapitalisasi kota
itu sendiri. Zaman sekarang seni bukan lagi sebuah representasi yang
ditampilakan digaleri saja, tapi sebuah media ekspresi yang bertarung di
fasilitas publik dengan media lainnya seperti iklan di TV, billboard
iklan, poster promosi, baligo dan lain-lain. Semua media ekspresi
tersebut mendominasi dihampir setiap fasilitas publik.
Urban art berhasil memangkas hubungan
yang berjarak antara publik sebagai apresiator dengan sebuah karya seni.
Menggantikan fungsi seni yang tadinya agung, klasik, murni, tinggi
serta tradisional. Seni diposisikan sebagai sesuatu yang konservatif dan
sarat dengan nilai pengagungan. Urban art berhasil meruntuhkan
nilai-nilai tersebut dengan cara menghadirkannya ke tengah publik
melalui media-media yang erat dengan keseharian masyarakat kota. Bila
menarik elemen lokal dalam urban art, lukisan di bak truk dan becak
adalah contoh urban art.
Tujuan urban art lebih berakar pada
perbedaan sikap politik, anti kemapanan, vandalisme dan perlawanan
terhadap sistem dominan dimasyarakat. Bentuk konkret urban art bisa
bermacam-macam sepanjang karya seni itu mengusung spirit dinamika urban.
Di kota Bandung kita bisa melihat semua ekspresi semangat urban itu
dalam berbagai bentuk. Seperti komunitas musik punk yang kerap
menggelar street gigs di bawah jembatan layang Pasupati,
seniman tradisi yang rutin menggelar kesenian pencak silat di taman
Cikapayang atau juga lukisan-lukisan mural ditiang-tiang jembatan layang
Pasupati.
Pada akhirnya urban art berhasil
dikomodifikasi oleh komunitasnya sendiri. Bentuk-bentuk kesenian
terutama seni mural dan grafiti sekarang terutama di kota Bandung lambat
laun berhasil menjadi sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis. Banyak
para seniman mural dan grafiti yang mengekspresikan ide mereka dengan
para pemilik distro atau clothing di Bandung. Para pemilik distro ini
memfasilitasi para seniman tersebut dengan menyediakanspace/lahan
untuk berekspresi. Selain memberikan nilai estetika pada toko, mereka
juga ikut memberikan penyaluran terhadap keinginan seniman tersebut
untuk berkarya.
Rangkuman Dari :
(www.wikipedia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar